Jozina Fetty (memakai topi) bersama anak anak -anak kelompoknya |
Jangan Sok Tahu
Kalau Ga Tahu
sebuah pengalaman lucu, namun memiliki
banyak pelajaran hidup; saat kami menelusuri lorong waktu di sudut kota
Jakarta.
Gue
seorang pelajar kelas X IIS 2 SMA Kristen Kanaan Jakarta, ingin menuangkan
pengalaman fieldtrip di dalam tulisan
ini. Mari kita awali tulisan ini dengan perkenalan, gue zefanya dan di kelompok
fieldtrip gue ada Ipan, Bobby, Vincent,
Jeremy, dan ibu Fetty sebagai guru pendamping kelompok kami.
Cerita ini berawal saat kami ingin
memulai perjalanan dari sekolah ke tampat-tempat yang akan dikunjungi hari itu.
Sebenarnya kami belum merencanakan matang-matang tentang tempat tujuan yang
akan kami kunjungi, tapi kami sudah sempat menentukan tempat yang akan kami
kunjungi sehari sebelum hari H yaitu; mangrove pik, kota tua, dan monas. Lalu
dengan “pede”nya kami jalan ke halte busway untuk memulai perjalanan. Jujur gue
belum pernah naik busway untuk pergi-pergi jauh, ya paling mentok dari sunter
ke kelapa gading aja hehe. Sampai di halte busway kami membeli tiket, lalu
masuk dan hal lucu sudah dimulai pagi itu, kami tidak tahu bus mana yang
mengarah ke mangrove pik, kami bertanya sama ibu Fetty;
“Bu, bus yang ke pik mana ?,”
Lalu
ibu Fetty bilang:
“Kita naik bus ke harmoni dulu, terus lewat monas terus ikut aja sampai ke pik.”
Gue
dan teman-teman yang ga ngerti dan jarang naik busway cuma nganguk-nganguk dan
percaya aja sama bu Fetty.
Namun
sial menghampiri kami saat itu juga, ternyata busway yang kami naik dari
harmoni muter ke monas, abis itu balik lagi ke harmoni rutenya. Jadi kami
sebenernya cuma muter-muter aja di daerah situ wkwk.
Akhirnya
ibu Fetty tanya ke petugas buswaynya, kata mas-mas petugasnya “Oh kalau ke pik ibu bisa naik dari sini
langsung gk usah naik yang ke harmoni dulu”
Kita denger petugasnya bilang gitu langsung
bilang ke bu fetty yaelahhhhh buuu kita muter-muter doang dong wkwk.
Setelah
itu kami naik dan di perjalanan gue cuma ngeliatin jalan dan banyak istirahat
karna udah capek duluan pagi-pagi udah lari ke sana ke sini gara-gara salah
busway.
Sesampainya gue di pik teman-teman
dan bu Fetty nanya mangrovenya di mana ke gue, ya gue juga gak tau jadi gue
pake google maps buat cari itu tempat. Pas udah ketemu di google maps
keliatannya udah deket, jadi gue bilang kita turun di sini aja, dan itu kita
turun di waterboom pik yang
sebenernya lumayan jauh kalo jalan kaki sampai ke Tzu Chi dari tempat kami turun; jadi kita pesan grabcar untuk ke mangrovenya itu. Di
bagian inilah hal ngeselin kedua yang terjadi, gue ga’tau ternyata busway yang kami naik itu lewat sekolah
yayasan Buddha Tzu Chi itu juga, yang
artinya mangrovenya ada di belakang Tzu Chi
persis. Ah, dasar sial; kalo tau gitu ngapain turun di waterboom dan pesen grab buang-buang duit; padahal bisa naik busway
dikit lagi terus tinggal jalan kaki dari Tzu
Chi ke mangrovenya wkwkwk.
Setelah masuk ke mangrove gak sesuai ekspektasi
banget. Kirain rimbun, adem, dan hal baik lainnya; ternyata panas. Gila boss,
ya salah kita juga sih datengnya udah agak siang. Jadi di sana kita cuma
ngevlog, foto-foto terus norak gitu pas ngeliat biawak dan kepiting wkwk. Maklumlah
biasa liat binatang di youtube sama national geographic doang, sekarang liat
langsung hehe.
Kayaknya
emang hari itu gue lagi mabok atau ga’tau kenapa;
Kan gue lagi videoin temen-temen yang lain buat vlog sambil gue jalan mundur, tiba-tiba kepala gue kepentok batang pohon yang agak nunduk ke jembatan gitu. Itu pas baru nyampe kepentoknya. Pas pulang ada lagi, kan gue mau liat agak deket ke pohon bakaunya terus ada jalan bambu kecil gitu, dan gw kesandung bambu; haduh ini apa sih sial mulu wkwk.
Abis
itu, kami pulang dari mangrove mau makan karna itu udah sekitar jam 12:15 an. Gue
sama kelompok gue dan bu Fetty ga’tau tempat makan yang deket di mana, nah
kebetulan pas pergi tadi kita ngeliat KFC di ruko dekat situ, yang ternyata gak
dekat dari mangrove tadi ada pik avenue itu, kayak mall baru di pik gitu, dan itu lagi-lagi ada di sebrang Tzu Chi,
dan kami gak sadar ada pik avenue di situ
jadi kami udah keburu pesen grab ke kfc
yang kami lihat tadi pas perjalanan ke
mangrove.
“Yau’dahlah, ikhlaskan saja;”
Kata
gue dalam hati wkwk.
Tempat kedua yang kelompok gue
kunjungi adalah kalijodo. Dari mangrove kami pesan grab ke kalijodo, setelah
sampai di kalijodo kami cuma foto-foto, ngevlog, dan liat-liat orang di sana
yang main di bmx park dan skate park di sana.
Saran
gue, kalo ke sana jangan siang karena panas banget dan gak banyak pohon karena
baru dibangun juga. Abis dari kalijodo bu Fetty bilang kami naik citybus tingkat dua aja, tapi kita ga’tau
nunggu di mana. Terus nanya orang gak ada yang tau; jadi daripada lama nunggu kami
putuskan naik angkot aja ke kota tua. Pas kami naik kata supir angkotnya bisa
langsung ke ke kota tua, tapi dia turunin kami di pasar pagi. Terus kami jalan
kaki ke kota tua. Gak terlalu jauh sih. Abis itu di kota tua kami masuk ke Fatahillah
dan museun Wayang, di sana kami cuma liat-liat peninggalan belanda; kayak
lemari, lukisan, alat perang, senapan, dan lain-lain, sama seperti di museum
wayang cuma liat wayang-wayang yang ada, dan gue gak ngerti apa-apa. Di museum
wayang juga sepi gak terlalu rame.
Setelah
selesai liat-liat kami istirahat di lapangan kota tua dan beli minum sambil
duduk-duduk. Selesai istirahat, kami
pesan grab untuk pulang ke kenaan dari kota tua.
Itulah cerita dan pengalaman yang gue dapet saat
fieldtrip kemarin.
0 komentar:
Posting Komentar