Indri Astuti, S. Pd. Kepala SMA Kanaan Jakarta |
Tutur bahasanya
yang sopan dan sangat memperhatikan etika ini seolah menjelaskan darimana
wanita kelahiran 17 Agustus 1966 ini berasal. Wanita kelahiran Kulon
Progo, Yogyakarta, Jawa Tengah ini telah lama menjadi pemimpin SMA Kristen
Kanaan. Pembawaannya yang diplomatis dan berjiwa kepemimpinan ini menjadikan
beliau sebagai pribadi yang sangat bertanggung jawab dalam segala hal yang
dikerjakannya. Menjadi seorang kepala sekolah SMA Kristen Kanaan, bukanlah
sebuah hal yang mudah bagi Indri Astuti, S.Pd. Oleh karena itu, dimanapun
beliau ditempatkan, beliau tetap berpegang pada satu motto yaitu “ Wong
Urip Iku Mung Mampir Ngombe” yang memiliki arti “Hidup di
dunia ini ibarat numpang minum“. Menurut seorang lulusan S1 Sejarah ini, kita
hidup di dunia ini sangat singkat, hanya seperti saat kita minum air. Oleh karena itu, air yang diminum pun harus
berkualitas dan berguna. Jadi, dimanapun
beliau berada, beliau ingin menjadi sosok yang berkualitas dan berguna bagi
setiap orang karena beliau menyadari betapa singkatnya hidup ini.
Oleh karena hidup yang sangat singkat tersebut, wanita yang memiliki
hobi berpetualang ini memiliki semangat yang tinggi untuk meraih cita – citanya
yaitu seorang guru. Memang cita – cita tersebut bukanlah sebuah hal yang dapat
membuat orang kagum. Akan tetapi, dengan cita- cita yang sederhana tersebut,
beliau mampu menjadi ‘air yang berkualitas’ bagi sesama rekan kerja maupun para
peserta didik. Hal ini sudah ia
buktikan dengan menjadi pemimpin yang berkualitas bagi SMA Kristen Kanaan. Menjadi
seorang pahlawan tanpa tanda jasa adalah impiannya sejak kecil. Latar belakang
keluarganya yang hampir semuanya berprofesi sebagai guru turut mendorong
impiannya. Kedua orang tuanya tak pernah melarang beliau untuk menjadi seorang
guru. Bahkan, kedua orang tuanya terus memotivasi beliau dan menuntun beliau
untuk menjadi seorang guru. Sejak kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, wanita yang
akrab dipanggil ‘Tuti‘ ini telah menjadi seorang guru bagi murid – murid Taman
Kanak – Kanak.
Anak pertama dari lima bersaudara ini juga memiliki banyak prestasi baik
itu akademik maupun non- akademik. Prestasi akademik yang beliau capai
adalah selalu meraih peringkat 3 besar sejak Sekolah Dasar. Sementara, prestasi
non- akademiknya adalah beliau dapat menjadi ‘air yang berkualitas‘ dengan
selalu aktif di berbagai organisasi; baik itu organisasi di gereja maupun
Organisasi Siswa Intra Sekolah. ‘Air yang berkualitas‘ dalam kegiatan
berorganisasi adalah jiwa kepemimpinannya yang selalu berguna dalam setiap
organisasi. Oleh karena itu, tak heran apabila dalam Organisasi Siswa Intra
Sekolah, beliau selalu mendapatkan posisi ketua, sekretaris ataupun bendahara.
Beliau juga kerap kali mendapatkan tugas pelayanan untuk memimpin Pendalaman
Alkitab atau berbagai kegiatan rohani lainnya di gerejanya. Hal ini membuktikan
‘air yang berkualitas‘ dalam hal jiwa kepemimpinannya benar – benar dapat
berguna dengan baik dan dapat menjadi panutan bagi orang lain.
Sebagai seorang kepala SMA Kristen Kanaan yang dapat menjadi ‘air yang
berkualitas‘, beliau memiliki banyak pengalaman maupun keluh kesah dalam
menjabat posisi tersebut. Kegembiraan baginya dalam mencapai posisi tersebut
adalah setiap tahun, beliau akan bertemu dengan berbagai pribadi yang baru
baginya. Mereka adalah murid – murid yang baru melangkahkan kaki ke SMA Kristen
Kanaan Jakarta. Bagi wanita yang telah mengajar di Sekolah Kanaan sejak tahun
1991 ini, murid – murid tersebut adalah kawan baru bagi beliau. Selain itu,
berbagai tantangan yang dihadapi beliau; baik itu dari siswa ataupun orang tua
murid juga merupakan kegembiraan bagi beliau karena dapat mengasah dirinya
lebih baik lagi untuk menjadi ‘air yang berkualitas‘. Kegembiraan selanjutnya
adalah jika alumni siswa – siswi SMA Kristen Kanaan datang dan masih mengingat
guru – guru mereka. Itu adalah kegembiraan yang luar biasa untuk wanita yang
satu ini. Disamping kebahagiaan yang beliau alami, beliau juga memiliki
pengalaman yang mendukakan hati beliau yaitu saat ada alumni SMA Kanaan yang
bertemu dengannya tidak menyapa, tapi membuang muka. Ini sangat menyakiti
hati setiap guru.
Untuk dapat menjadi ‘air yang berkualitas‘, sosok yang ramah ini memiliki
saran bagi siswa – siswi SMA Kristen Kanaan. “Jadilah orang muda yang takut
akan Tuhan“ katanya saat diwawancarai di tengah – tengah kesibukannya sebagai
pemimpin SMA Kristen Kanaan. Dengan menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, kita
dapat menjadi terang bagi sesama kita. Selain itu, hendaknya kita menjadi
pribadi yang memiliki daya juang yang tinggi. Seperti yang dilakukan oleh anak
– anak daerah yang beritanya seringkali kita dengar. Mereka sangat
bersungguh – sungguh ingin belajar di sekolah, sehingga segala tantangan akan
mereka tempuh. Walaupun hujan mengguyur desa mereka; walaupun sungai sebagai
jalan penghubung mereka dengan sekolah mereka meluap; walaupun badai
menghadang; walaupun fasilitas sekolah yang mereka miiki tak sebagus sarana dan
prasarana sekolah di ibukota; walaupun atap sekolah mereka bocor; walapun
ribuan tetesan air menetes di kala mereka menghadapi ujian; meskipun bangunan
sekolah mereka runtuh, tapi semua hal tersebut tak menghalangi semangat dan
daya juang mereka untuk tetap bersekolah. Mereka tetap berjuang untuk meraih
mimpi mereka. Mimpi yang dapat menghantarkan mereka untuk menjadi ‘air yang
berkualitas‘ selama mereka masih hidup di dunia ini. (*Henny Febriani / XI IPA)
0 komentar:
Posting Komentar